Jum'at, 16 Oktober 2020
Kategori : Artikel
Oleh : Danu Ramadhan
Siswa Sekolah SMK Insan Aqilah
Dampak mewabahnya virus corona kini juga telah dirasakan oleh dunia pendidikan.terutama untuk Guru² Dan Siswa yang saat ini sudah berjuang susah payah menghadapi pandemi ini.
Untuk menekan penyebaran corona, sejak 16 Maret 2020 pemerintah memutuskan agar siswa-siswi belajar dari rumah dan melarang melakukan belajar tatap muka.
Kebijakan ini diharapkan pemerintah bisa mengurangi mobilitas pelajar dan mahasiswa sehingga dapat menekan penyebaran corona melalui sekolah atau universitas.
Menurut pemerintah Belajar di rumah menjadi langkah yang dinilai ampuh dalam memutus rantai penyebaran virus corona. Namun, tak sedikit orangtua dan siswa yang kerepotan dengan kegiatan ini sehingga diperlukan kiat khusus.
Dalam praktiknya, proses belajar mengajar di rumah, siswa dan guru dibantu dengan aplikasi belajar online seperti (Classroom Dan WhatsApp). Namun, sejumlah kesulitan ditemui para guru saat menjalankan metode belajar dari rumah seperti siswa yang tidak pernah mengikuti, ataupun mengalami kendala sendiri seperti tidak mempunyai kuota mau pun alat yang tidak melengkapi.
Orang tua harus ikut aktif mendampingi anak selama belajar Online dari rumah.
Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.
Ramai diberbagai media sosial yang menceritakan pengalaman orangtua siswa selama mendampingi anak-anaknya belajar baik positif maupun negatif. Seperti misalnya ternyata ada orangtua yang sering marah-marah karena mendapatkan anaknya yang sulit diatur sehingga mereka tidak tahan dan menginginkan anak mereka belajar kembali di sekolah.
Kejadian ini memberikan kesadaran kepada orangtua bahwa mendidik anak itu ternyata tidak mudah, diperlukan ilmu dan kesabaran yang sangat besar. Sehingga dengan kejadian ini orangtua harus menyadari dan mengetahui bagaimana cara membimbing anak-anak mereka dalam belajar. Setelah mendapat pengalaman ini diharapkan para orangtua mau belajar bagaimana cara mendidik anak-anak mereka di rumah.
Di samping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah/madrasah di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif.
Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif.
Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu seiring dengan new normal yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan siswa yang saling berinteraksi langsung. Aamiin Ya Rabbal’alamin